2024-05-20T02:15:08Z
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/oai
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/598
2023-02-21T03:13:13Z
jrma:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1286
2024-01-10T08:42:39Z
educatiovitae:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1125
2023-07-03T02:54:44Z
jrma:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1287
2024-01-10T08:42:39Z
educatiovitae:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1293
2024-01-11T08:59:01Z
educatiovitae:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1292
2024-02-12T08:48:30Z
educatiovitae:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1284
2024-01-10T08:42:39Z
educatiovitae:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/647
2018-07-08T03:59:25Z
biospektrum:ART
ANTIPYRETIC TEST OF BOILED WATER OF MANGOSTEEN PEEL
Adhy Nugroho, Christianto
Health is one of the most important aspects of human life. The use ofmedicinal plant was one effort to maintain human health. The study was focused on the study of boiled water of magosteen peel as an antipyretic. The study was used three treatment and three replication. The study used mice as animal test. Group I would be used control without treatment, group II woud be used as treatment of 200 g of boiled water of mangosteen peel as much as 0,5 ml/mice, group III would be used as treatment of 300 g of boiled water of mangosteen peel as much as 0,5 ml/mice. All mice would be undergo fever injection using DPT vaccine. The result showed that boiled water of mangosteen peel doesn’t have a function as antipyretic.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/647
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/647/579
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/downloadSuppFile/647/65
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1168
2023-08-24T04:22:41Z
biospektrum:ART
KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN COLLEMBOLA DI SEKITAR RIZOSFER TANAMAN BUNGA MAWAR, MELATI, DAN KEMBANG KERTAS DI TAMAN NGROWO BENING MADIUN
Geovani, Pebianti
Ganjari, Leo Eladisa
Nugroho, Christianto Adhy
Collembola is an organism that is beneficial to the soil because it supports plant life in the soil, plays an important role as a modifier of soil organic matter and improves soil physical properties. The purpose of this study was to determine the diversity and abundance of Collembola around the rhizosphere of Rosa hybrida, Jasminum sambac, and Zinnia elegans plants in Taman Ngrowo Bening Madiun. Soil sampling was carried out 3 times in repetition, soil sampling using a soil drill at 3 locations, namely around the rhizosphere of Rosa hybrida plants, rhizosphere of Jasminum sambac plants, and rhizosphere of Zinnia elegans plants. The results of the study found a diversity of 6 species of Collembola including Lobella sp, Hypogastrura sp, Isotomurus sp, Heteromurus sp, Orchesella sp, and Pseudosinella sp. The highest abundance value was found around the rhizosphere of Jasminum sambac plants, namely 36 individuals. Around the rhizosphere of Rosa hybrida plants there are 19 individuals and around the rhizosphere of Zinnia elegans plants there are 33 individuals with a total abundance of 88 individuals. The Collembola diversity index around the rhizosphere of Rosa hybrida was H'= 0.68063, in the rhizosphere of Jasminum sambac H'= 1.24794, and in the rhizosphere of Zinnia elegans H'= 0.66161. Keywords: Collembola, Rosa hybrida, Jasminum sambac, Zinnia elegans
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-07-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1168
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2023): April 2023; 126-134
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1168/1108
Copyright (c) 2023 Pebianti Geovani, Leo Eladisa Ganjari, Christianto Adhy Nugroho
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1096
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
Aktivitas Analgetik Ekstrak Herba Krokot (Portulaca grandiflora) pada Mencit
Kirana, Bida Cincin
Rasa nyeri merupakan respon terhadap kerusakan jaringan pada tubuh. Tanaman krokot (Portulaca grandiflora) varietas bunga magenta memiliki potensi dikembangkan sebagai pereda rasa nyeri atau analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgetik ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta pada mencit. Uji aktivitas analgetik dilakukan menggunakan metode hot plate dengan parameter lompatan. Pengujian dilaksanakan dengan membagi perlakuan menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta dosis 200. 400, dan 800 mg/kgBB. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta pada semua dosis memiliki jumlah lompatan yang lebih sedikit daripada kontrol negatif pada menit ke-45 dan 60. Jumlah lompatan paling sedikit ditunjukkan oleh ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta dosis 800 mg/kgBB meskipun perbedaan jumlah lompatan dengan ekstrak herba krokot bunga magenta dosis lain tidak signifikan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta memiliki aktivitas analgetik yang berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif pada menit ke-45 dan 60.Kata kunci : Analgetik, krokot, magenta, hot plate, mencit
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2022-07-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1096
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2022): No. 1 Tahun 1 April 2022
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1096/1050
Copyright (c) 2022 Bida Cincin Kirana
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/984
2021-07-07T09:24:29Z
biospektrum:ART
Uji Antibakteri Ekstrak Bawang Putih dan Bawang Lanang Terhadap Bakteri Pseudomonas aeuruginosa dan Staphylococcus aureus
Rosvita, Silvia
Puradewa, Levi
bawang lanang; bawang putih tawangmangu baru; Staphylococcus aureus; Pseudomonas aeruginosa
Bawang putih (Allium Sativum L) merupakan salah tanaman tradisional yang memiliki sifat antibakteri. Antibakteri dalam bawang putih didapatkan dari zat Allicin yang muncul pada saat bawang putih dihancurkan atau dipotong. Tujuan penilitian ini mengetahui perbedaan daya hambat bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan peneltian eksperimen dengan metode difusi sumuran Kirby Bauer. Ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang dibuat dalam konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa esktrak bawang lanang lebih unggul daripada ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru pada semua konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-05-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/984
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun 02 / April 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/984/943
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/652
2018-07-08T04:07:01Z
biospektrum:ART
PEMBUATAN NATA DE CORN BERDASARKAN VARIASI KECAMBAH KACANG-KACANGAN SEBAGAI SUMBER NITROGEN ORGANIK
Romatul Pebriana, Rina
Eladisa Ganjari, Leo
Kandungan gizi pada jagung dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan produk fermentasi nata de corn. Sumber nitrogen organik dari kecambah kacang-kacangan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti ZA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan jagung sebagai media fermentasi bakteri Acetobacter xylinum dan perbedaan kualitas nata de corn dari variasi kecambah kacangkacangan. Penelitian ini menggunakan jagung sebagai media pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan dan kontrol, yaitu (P1) penggunaan sumber nitrogen dari kecambah kacang hijau, (P2) penggunaan kecambah kacang tanah, (P3) penggunaan kecambah kedelai. Pengukuran kualitas nata de corn dilakukan melalui pengukuran ketebalan, berat basah, dan rendemen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada tingkat signifikasi 5% ( = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sumber nitrogen organik yang paling baik adalah larutan kecambah kacang hijau. Hasil optimum produk nata de corn dengan penambahan larutan kecambah kacang hijau mempunyai ketebalan 5,90 mm, berat basah 733,33 g, dan rendemen 61,33 (%).
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/652
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/652/584
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1252
2023-10-22T16:24:38Z
biospektrum:ART
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAMBU DI DESA RANDUGEDE KABUPATEN MAGETAN
Afra, Yolenta
Ganjari, Leo Eladisa
Purwaningsih, Endang
Keanekaragaman, Jenis, Bambu, desa Randugede
Bambu secara ekologis mampu menjaga keseimbangan lingkungan, karena memiliki perakaran yang dapat mencegah erosi dan mengatur tata air. Bambu memiliki keanekaragaman bentuk, warna, densitas, dan struktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis bambu dan mengetahui penyebaran jenis bambu. Penelitian dilakukan di Desa Randugede Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur. Pengambilan data dilakukan dengan tehnik snowball sampling, yaitu melalui wawancara dan observasi. Ada 6 jenis bambu yang ditemukan, berturut - turut mulai dengan jumlah rumpun yang paling banyak, yaitu spesies Dendrocalamus asper (24 rumpun), Gigantochloa apus (38 rumpun), Bambusa blumeana (13 rumpun), Gigantochioa atroviolacea (9 rumpun), Schizostachyum silicatum (5 rumpun), dan Bambusa vulgaris (3 rumpun). Tanaman bambu yang ditemukan di Desa Randugede tumbuh di pinggir sungai, kebun, bukit, permukiman warga, pinggir jalan, dan batas Desa. Frekuensi penyebaran paling banyak adalah spesies Gigantochloa apus dan Bambusa blumeana, sedangkan paling sedikit adalah spesies Bambusa vulgaris, Gigantochioa atroviolacea, dan Schizostachyum silicatum.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1252
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2023): Biospektrum Jurnal Biologi; 162-171
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1252/1128
Copyright (c) 2023 Yolenta Afra, Leo Eladisa Ganjari, Endang Purwaningsih
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1121
2023-01-11T09:18:20Z
biospektrum:ART
UJI EFEKTIFITAS GEL KROKOT MAGENTA (Portulaca oleracea) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
Puradewa, Levi
Amelia, Tania
Propionibacterium acnes, Portulaca oleracea, Secondary metabolic
Acne vulgaris (acne) is a skin disease that arises due to chronic inflammation with complex pathogenesis, which involves the sebaceous glands, follicular hyperkeratinization, excessive bacterial colonization, immune reactions, and inflammation. Magenta purslane (Portulaca oleracea) contains secondary metabolites of phenolic acid, and anthocyanins which have the main role as a plant colorant, this compound is a flavonoid derivative that can kill bacteria. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the magenta purslane gel preparation against the bacteria Propionibacterium acne. The research method was carried out by planting Propionibacterium acnes bacteria and then tested with 3 treatments of clindamycin as a positive control, gel base as a negative control, and magenta purslane gel with a concentration of 10%. After 24 hours, the clear zone was measured using a caliper. The results of this study found that magenta purslane gel with a concentration of 10% could produce a clear zone of 9.46±0.68. This means that magenta purslane gel with a concentration of 10% has the potential to inhibit the growth of Propionibacterium acnes bacteria
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-01-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1121
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022; 97-100
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1121/1079
Copyright (c) 2023 Levi Puradewa, Tania Amelia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1060
2022-06-09T03:50:00Z
biospektrum:ART
Uji Antibakteri Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Bawang Lanang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Puradewa, Levi
bawang; putih lanang; fraksinasi; Staphylococcus aureus
Bawang putih lanang (Allium sativum L) sudah diujikan memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri fraksi-fraksi ekstrak bawang putih lanang terhadap Staphylococcus aureus. Bawang putih lanang (Allium sativum L) diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi selanjutnya di fraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh memperlihatkan rata-rata daya hambat pada konsentrasi fraksi n-heksana, etil asetat dan air terhadap Staphylococcus aureus sebesar 7,70 mm, 7,74 mm, 6,29 mm. Dari pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat memiliki efektivitas antibakteri lebih baik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-10-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1060
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1060/1026
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/889
2020-12-22T03:01:55Z
biospektrum:ART
UJI SENSITIVITAS INSULIN PADA MENCIT DENGAN PERLAKUAN SARI BUAH MURBEI (Morus alba)
Adhy Nugroho, Christianto
hyperglycemia; Morus alba; insulin
Non-infectious disease is a problem in the world. One of the infectious diseases is hyperglycemia. This study aims to assess the insulin sensitivity of mulberry to mice. The study used 4 groups of mice, namely: group I became a negative control with Na-CMC treatment, group II became a positive control using metformin treatment, group III used mulberry juice at a dose of 2 g / kg BW, and group IV used a dose of mulberry juice. 4 g / kg BW. The results showed that mulberry juice can increase insulin sensitivity in mice.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2020-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/889
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 03 Tahun 02 / Oktober 2020
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/889/810
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/648
2018-07-08T04:00:04Z
biospektrum:ART
VIABILITAS BENIH TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) PADA BERBAGAI MEDIA PERKECAMBAHAN
NATALIAWATI, NATALIAWATI
PURBASARI, KARLINA
Terung ungu (Solanum melongena L) merupakan tanaman sayursayuranyang termasuk familia Solananceae. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kemampuan tumbuh viabilitas benih terung ungu (Solanum melongen L.) pada berbagai media perkecambahan dan mendapatkan jenis media perkecambahan yang paling baik untuk pertumbuhan terung ungu (Solanum melongena L.). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan media, yaitu pasir, tanah, arang sekam, sekam mentah, dan kompos, masing-masing perlakuan dengan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi daya kecambah (%), waktu perkecambahan (hari), tinggi kecambah (cm), panjang akar (cm), dan berat kecambah (gram). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANOVA) dan uji lanjutan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) masing-masing dengan tarafsignifikasi α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih terung ungu(Solanum melongena L.) mampu tumbuh pada semua jenis mediaperkecambahan, meliputi pasir, tanah, arang sekam, sekam mentah dan kompos dengan pertumbuhan yang berbeda. Media perkecambahan paling baik untuk pertumbuhan terung ungu (Solanum melongena L.) adalah media arang sekam, yaitu dalam hal waktu berkecambah paling cepat (4.30 hari) dan tinggi kecambah tertinggi (3.05 cm).
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/648
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/648/580
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1209
2023-08-24T04:23:17Z
biospektrum:ART
UJI POTENSI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI GLUKOSA
Mahardhika, Derra Ashara
Kartikaningrum, Vidya
Wijayanti, Andita
Hyperglycemia is a state of increasing blood sugar levels above the limits normal. Hyperglycemia occurs because of an increase in glucose levels in the blood that is more than 126 mg/dl for a fasting state. Bay leaves are used as a treatment for hyperglycemia. The content that exists in bay leaf such as alkaloids and saponins which can increase insulin secretion from beta cells pancreas. The purpose of this study was to determine the effectiveness of bay leaf extract (Syzygium polyanthum) as antihyperglycemic in mice glucose induced. This study was used an experimental method with a pretest posttest control group design with divided mice test animals into 5 groups: the negative control was given 0.5% CMC Na, the positive control was given glibenclamide at a dose of 0.65 mg/kgBW, the treatment group was given extract bay leaf ethanol at a dose of 125 mg/kg, a dose of 250 mg/kg and a dose of 500 mg/kg. The mice were fasted for 12 hours while still being given water and then measured fasting blood glucose levels using a glucometer then the mice were induced with 20% glucose so that the mice experienced hyperglycemia (˃126 mg/dl). The results showed that the ethanol extract of bay leaves was effective in reducing blood glucose levels in hyperglycemic with mice decrease in the average extract dose of 125 mg/kgBW of 79 ± 8.31 mg/dl, dose of 250 mg/kgBW of 79.4 ± 6, 82 mg/dl, and a dose of 500 mg/kgBW of 87.4 ± 9.66 mg/dl. Keywords: Bay leaf (Syzygium polyanthum), Mice, Hyperglycemia, Glucose.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-07-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1209
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2023): April 2023; 135-138
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1209/1109
Copyright (c) 2023 Derra Ashara Mahardhika, Vidya Kartikaningrum, Andita Wijayanti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1097
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kemangi terhadap Bakteri yang Diisolasi dari Tombol Elevator
Cahyani, Erlien Dwi
Bakteri penyebab infeksi dapat menyebar melalui beberapa media dan salah satunya adalah tombol elevator. Tangan yang menyentuh tombol elevator mengandung bakteri berbahaya dapat menyebabkan penularan penyakit infeksius. Salah satu tanaman berkhasiat obat yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik untuk mencegah penyakit infeksius adalah kemangi (Ocimum basilicum L.). Karena hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk menguji aktifitas antibakteri ekstrak etanol daun kemangi terhadap bakteri yang diperoleh dari tombol elevator. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun kemangi konsentrasi 25, 50, dan 100% dan kultur bakteri diperoleh dari tombol elevator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona jernih sebesar 7,69 mm untuk konsentrasi 25 dan 50% serta 8,33 mm untuk konsentrasi 100%. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang diisolasi dari tombol elevator.Kata kunci: daun, kemangi (Ocimum basilicum L.), antibakteri, elevator
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2022-07-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1097
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2022): No. 1 Tahun 1 April 2022
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1097/1051
Copyright (c) 2022 Erlien Dwi Cahyani
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/985
2021-07-07T09:25:31Z
biospektrum:ART
Uji Aktivitas Anti-quorum sensing Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma candidum D.Don) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophilla pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Fatmadewi Imawati, Maria
anti-quorum sensing; MAS; survival rate; daun senggani
Infeksi bakteri Aeromonas hydrophilla yang merupakan penyebab penyakit MAS (Motil Aeromonad Septicaemia) masih menjadi kendala dalam upaya budidaya pada ikan Nila (Oreochromis niloticus). Penyakit MAS dapat menyebabkan kematian secara massal sehingga mengakibatkan terjadinya gagal panen. Upaya penanggulangan yang paling sering dilakukan adalah menggunakan antibiotik yang dapat memicu resistensi serta kemungkinan terbetuknya residu antibiotik tersebut dalam tubuh ikan. Salah satu upaya alternatif untuk pencegahan infeksi adalah dengan penghambatan quorum sensing. Penghambatan quorum sensing dilakukan dengan menggunakan campuran ekstrak etanol daun senggani (Melastoma candidum D.Don) ke dalam pakan ikan. Pembuatan campuran pakan ikan nila dengan ekstrak etanol daun senggani dilakukan dengan 5 macam perlakuan yaitu dua perlakuan Kn dan Kp yang bertindak sebagai Kontrol negatif dan Kontrol positif serta tiga perlakuan P1, P2 dan P3 dengan konsentrasi (per gram pakan) 0,6%, 1,2% dan 1,8%. Parameter yang digunakan untuk mengetahui efektivitas ekstrak antara lain gejala klinis, penurunan bobot total ikan uji, dan Survival Rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi bakteri Aeromonas hydrophilla penyebab penyakit MAS dapat dihambat secara optimal menggunakan ekstrak etanol daun senggani dalam pakan ikan pada ketiga konsentrasi yaitu 0,6%, 1,2% dan 1,8% yang ditunjukkan dengan tingginya angka survival rate yang mencapai 100%.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-05-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/985
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun 02 / April 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/985/944
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/885
2020-12-22T02:56:09Z
biospektrum:ART
KEANEKARAGAMAN COLLEMBOLA PADA HABITAT BUATAN POLIBAG YANG DITANAMANI KROKOT GELANG (Portulaca oleracea L.)
Eladisa Ganjari, Leo
Collembola; krokot gelang; Portulaca oleracea; L; keanekaragaman
Collembola atau serangga ekor pegas hidup terutama pada bagian permukaan tanah yang banyak terakumulasi bahan-bahan organik/serasah. Collembola berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah. tanaman hias krokot gelang (Portulaca oleracea, L.) merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Polibag adalah habitat buatan manusia yang dimungkinkan tidak diketemukan Collembola. Tujuan penelitia ini untuk mengetahui Keanekaragaman Collembola Pada Habitat Buatan Polibag yang ditanamani krokot gelang (Portulaca Oleracea, L.). Penelitian dilakukan dengan menggunakan 15 polibag tanaman hias krokot gelang (Portulaca Oleracea, L.), pemisahan Collembola dari media tanam dengan menggunakan alat Belese Tulgren. Hasil penelitian keanekaragaman Collembola pada tanaman krokot ditemukan 4 jenis Collembola yaitu Pseudosinella sp, Friesea sp, Prosoitoma sp dan Sminthurus sp. Semua media tanam diketemukan Collembola.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2020-12-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/885
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 03 Tahun 02 / Oktober 2020
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/885/806
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1253
2023-10-22T16:24:38Z
biospektrum:ART
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconnitifolius) METODE DIFUSI SILINDER
Hartanti, Septya Dwi
Purwanto, Agus
Sumadji, Angga Rahabistara
japanese papaya, antibacterial activity, cylinder plate diffusion
The leaves of the Japanese papaya plant (Cnidoscolus aconitifolius) contain active compounds of flavonoids, tannins, saponins, alkaloids and terpenoids which have the potential to have antibacterial activity. The aim of this research was to determine the antibacterial activity of Japanese papaya leaves against the test bacteria Staphylococcus aureus. The research was carried out through maceration extraction using 96% ethanol to obtain a thick extract. The antibacterial activity test was carried out using the diffusion cylinder method using sterile distilled water as a negative control while as a positive control using ciprofloxacin. Antibacterial activity was carried out through varying concentrations, namely 10%, 20% and 30%. The results of the study showed that Japanese papaya leaf extract with a concentration of 30% was more effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria compared to 10% and 20% Japanese papaya leaf extract. The largest inhibition zone measurement at a concentration of 30% was 17.296 mm while concentrations of 10% and 20% were respectively 15,222 mm, and 13,018 mm.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1253
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2023): Biospektrum Jurnal Biologi; 172-178
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1253/1129
Copyright (c) 2023 Septya Dwi Hartanti, Agus Purwanto, Angga Rahabistara Sumadji
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1133
2023-01-11T09:18:20Z
biospektrum:ART
MINIREVIEW: KEPENTINGAN TRICHODERMA DALAM SISTIM PERTANIAN BERKELANJUTAN
Purwanto, Agus
Trichoderma spp, sustainable agroecosystem, application
ABSTRACT The results of reference studies in journals related to the potential of Trichoderma spp fungi in the application of sustainable agroecosystems can be reported that the best solution to overcome food safety and environmental problems is the application of biological control using Trichoderma spp. Its antagonistic properties with plant pathogenic microorganisms make it more reliable for use in agriculture. Several research results reported that Trichoderma spp is known to have the ability to attack other fungi so that it has the potential as a potential biological control agent. Secondary metabolites secreted by Trichoderma spp. has proven its role in suppressing the growth of pathogenic microorganisms and stimulating plant growth. Several research results reported that Trichoderma spp. as natural decomposition agent and bioremediation biological agent Key word: Trichoderma spp, sustainable agroecosystem, application
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-01-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1133
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022; 101-106
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1133/1081
Copyright (c) 2023 Agus Purwanto
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1061
2022-06-09T03:50:00Z
biospektrum:ART
Tingkat Perbedaan Cemaran Mikroba Daging Ayam Broiler di Swalayan dan Pasar Tradisional Madiun Berdasarkan Angka Lempeng Total Bakteri
Ginzania, Maria
Purwanto, Agus
Rahabistara Sumadji, Angga
Cemaran mikroba; pasar tradisional Madiun; ayam broiler; angka lempeng total.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan cemaran mikroba daging ayam broiler di swalayan dan pasar tradisional Madiun berdasarkan angka lempeng total bakteri. Penelitian ini menggunakan sampel daging ayam broiler yang dijual di salah satu swalayan dan pasar tradisional Madiun. Variabel pengamatan yang diamati pada daging ayam broiler adalah Angka Lempeng Total (ALT), wawancara singkat kepada pedagang serta pengamatan visual daging ayam broiler pasar tradisional dan swalayan di kota Madiun. Hasil data penelitian diperoleh dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian melalui perhitungan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri pada daging ayam broiler yang diperoleh dari pasar tradisional dan swalayan kota Madiun menunjukkan nilai terendah terdapat pada pasar tradisional sebesar 2,4 x 104 CFU/gr dan hasil tertinggi terdapat pada swalayan 3,8 x 104 CFU/gr.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-10-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1061
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1061/1027
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/890
2021-07-07T09:19:08Z
biospektrum:ART
Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Jumlah dan Ukuran Stomata Pada Tanaman Peneduh Tepi Jalan di Kota Madiun
Rahabistara Sumadji, Angga
tanaman peneduh tepi jalan; ukuran stomata; kota Madiun
Stomata adalah celah pada jaringan epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Dengan terjadinya perubahan bentuk sel penutup, maka terjadi pembukaan dan penutupan celah. Stomata memegang peranan penting dalam proses fotosintesis, selain pertukaran gas CO2, stomata juga merupakan bagian tanaman tempat penyerapan polutan dan secara langsung dapat berinteraksi dengan jaringan mesofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan ukuran stomata pada tanaman peneduh tepi jalan yang ada di kota Madiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata panjang dan lebar stomata pada tanaman peneduh tepi jalan, baik permukaan atas maupun permukaan bawah daun termasuk dalam kriteria ukuran yang kurang panjang ( 20 μm), untuk jumlah stomata tanaman reratanya berkisar dibawah 100 stomata per tanaman.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-07-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/890
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun 02 / April 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/890/940
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/649
2018-07-08T04:01:02Z
biospektrum:ART
DETEKSI CEMARAN Escherichia coli PADA DAGING AYAM BROILER (Gallus gallus domesticus) di PASAR TRADISIONAL KOTA MADIUN
PRISILA, INGKA
Purwanto, Agus
Tingginya tingkat pencemaran lingkungan dipengaruhi oleh prosespemotongan daging, peralatan, air, suhu, tempat penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaran bakteri Escherichia coli pada daging ayam broiler (Gallus gallus domesticus) yang ada di Pasar Tradisional Kota Madiun. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 4 sampel daging ayam broiler yang ada di Pasar Tradisional Kota Madiun. Isolasi bakteri yang ditemukan pada media PCA, selanjutnya diuji kultivasi pada media EMBA. Deteksi cemaran Escherichia coli pada sampel ditentukan berdasarkan kesamaan karakterisasi uji makroskopis, uji mikroskopis dan uji kultivasi EMBA kultur murni Escherichia coli FNCC 0091. Hasil penelitian menunjukan bahwa daging ayam broiler (Gallus gallus dometicus) di Pasar Tradisional Kota Madiun, yang terdeteksi cemaran bakteri Escherichia coli adalah sampel 1 yaitu pada isolat 1, isolat 3 dan isolat 4, sampel 2 yaitu isolat 1, isolat 2 dan isolat 3, dan sampel 4 yaitu isolat 1, isolat 2, isolat 3 dan isolat 4.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/649
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/649/581
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1249
2023-10-22T16:24:38Z
biospektrum:ART
KUALITAS FISIKA, KIMIA, DAN MIKROBIOLOGI AIR TAP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Meirawati, Yovanisa
Purwoko, Tjahjadi
Setyaningsih, Ratna
drinking water, Permenkes 492/2010, SNI, tap water
Universias Sebelas Maret (UNS) Surakarta has a piped drinking water distribution system. Drinking water from a piped system is called tap water. Tap water is a public facility provided by the government in European cities but not in Indonesia. However, consumption of tap water by the academic community at UNS Surakarta was relatively low. This was caused by the trust and worthiness of UNS’s tap water. This research aimed to determine the quality of tap water at UNS Surakarta, both in aspects of physics, chemistry and microbiology. Selection of sampling points based on the location of the distribution pipes and sampling using the grab sampling method. The tap water analyzed by Indonesian National Standard (SNI) test for drinking water. The results were compared with the Indonesian Government Regulation on Drinking Water, namely PERMENKES 492/2010. The quality of physical, chemical and microbiological aspects of tap water at UNS Surakarta were meet Indonesian Government Regulations, namely Permenkes 492/2010. Thus, tap water from UNS Surakarta is equivalent to bottled drinking water and worth to drink.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1249
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2023): Biospektrum Jurnal Biologi; 139-145
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1249/1125
Copyright (c) 2023 Yovanisa Meirawati, Tjahjadi Purwoko, Ratna Setyaningsih
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1210
2023-07-25T04:33:10Z
biospektrum:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1099
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
Penentuan Saat Panen Jahe Merah dan Tantangan-Tantangan Utamanya Dalam Budidaya Sistem TOGA di Kabupaten Sleman
Priyotamtama, Wiryono
There is an uncertainty in the determination of the harvest time faced by the TOGA red ginger cultivation business actors in Sleman Regency. There is a strong tendency to harvest ginger before it reaches the age of harvestable crops, ie 7 to 12 months. The problem interesting to be investigated is why such thing happened? Analytical descriptive study using the approach of observation, interviews, aroma tests, and statistical analysis of collected data was implemented to respond the above question. It shows that the harvest of ginger before time can still produce a level of aroma of ginger that is worth enjoying. But the number of crops is still below the optimal level. TOGA business actors tend to harvest red ginger before reaching harvest time. There are various causes. However, these two are the main contributing factors: 1) orientation of the ginger cultivation of the TOGA system that is in order to meet not only the nucleus family’s needs but also the extended family’s needs and 2) drastically depleted water availability due to the arrival of the dry season which is too fast. The first contributing factor can be related to the Javanese wisdom applied in the family based farming system.Kata kunci : TOGA, red ginger, Sleman regency
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2022-07-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1099
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2022): No. 1 Tahun 1 April 2022
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1099/1053
Copyright (c) 2022 Wiryono Priyotamtama
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1057
2022-06-09T03:50:00Z
biospektrum:ART
Artikel Review: Pengembangan Tanaman Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) di Indonesia Studi Kasus di Solok, Kampar dan Jawa Timur
Rahabistara Sumadji, Angga
sukun; Solok; Kampar; Jawa Timur
Tanaman sukun mempunyai arti penting dalam menopang kebutuhan sumber pangan karena sumber kalorinya dan kandungan gizi yang tinggi. Sukun masuk dalam lampiran International Treaty on Genetic Resource for Food and Agriculture sehingga penangan jenis ini akan berkontribusi terhadap upaya global dalam menjamin ketahanan pangan. Didaerah Solok dan Kampar terdapat dua kelompok sukun yaitu sukun lokal dan sukun introduksi yang memiliki cirinya masing-masing. Untuk sukun di daerah Jawa Timur buah sukun yang ada yaitu jenis buah yang tidak berduri pada waktu tua/matang dengan bentuk buah bulat lonjong sedangkan buah sukun di Madura umumnya jenis buah berduri sampai tua/matang dengan bentuk bulat dan lonjong.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-10-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1057
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1057/1023
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/886
2020-12-22T02:57:14Z
biospektrum:ART
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN COLLEMBOLA DI SEKITAR RHIZOSFER TANAMAN PISANG DI KOTA MADIUN
Yanti, Plapiana
Eladisa Ganjari, Leo
Purwanto, Agus
Keanekaragaman; Kelimpahan; Collembola; Tanaman Pisang; Kota Madiun
Pentingnya peranan Collembola dalam rhizosfer berkorelasi lurus dengan ketersediaan nutrisi bagi tanah yang artinya juga berkorelasi lurus terhadap tingkat kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan Collembola di sekitar rhizosfer tanaman pisang di kota Madiun. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 lokasi yaitu Kecamatan Taman, Kecamatan Kartoharjo dan Kecamatan Manguharjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat bor tanah sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan collembola sebanyak 8 spesies. Indeks keanekaragaman collembola yang terdapat pada Kecamatan Taman yaitu 0,889, pada Kecamatan Kartoharjo. 0,887 dan pada Kecamatan Manguharjo 0,823. Nilai kemelimpahan tertinggi pada Kecamatan Taman sebesar 249.778 individu/m3, di Kecamatan Kartoharjo 161.891 individu/m3 dan pada Kecamatan Manguharjo sebesar 129.512 individu/m3. Collembola yang terdapat di sekitar rhizosfer tanaman pisang termasuk pada golongan assesori (jarang).
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2020-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/886
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 03 Tahun 02 / Oktober 2020
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/886/807
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1129
2023-01-11T09:18:20Z
biospektrum:ART
KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN COLLEMBOLA DI SEKITAR RHIZOSFER TANAMAN PISANG YANG DIBERIKAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK ANORGANIK
Moningka, Darea Silva
Ganjari, Leo Eladisa
Nugroho, Christianto Adhy
Collembola adalah organisme yang berperan sebagai perombak bahan organik dalam tanah, membentuk struktur tanah menjadi lebih baik serta meningkatkan kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan Collembola di sekitar rhizosfer tanaman pisang yang diberikan mulsa jerami padi dan pupuk anorganik. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan bor tanah pada 3 titik sampling yaitu tanaman pisang yang diberikan mulsa jerami padi, tanaman pisang yang diberikan pupuk anorganik dan tanaman pisang yang tidak diperlakukan sebanyak 3 kali ulangan. Keanekaragaman Collembola yang ditemukan di sekitar rhizosfer tanaman pisang terdiri dari 8 spesies yaitu: Isotomorus sp, Isotoma sp, Harlomillsia sp, Folsomides sp, Oncopodura sp, Metisotoma sp, Proisotoma sp, dan Friesea sp. Indeks keanekaragaman Collembola pada tanaman pisang yang diberikan mulsa jerami padi sebesar 1,991, pada tanaman pisang yang diberikan pupuk anorganik sebesar 1,732 dan pada tanaman pisang yang tidak diperlakukan sebesar 1,564. Nilai kemelimpahan tertinggi pada tanaman pisang yang diberikan mulsa jerami padi dengan jumlah 119.422 individu/m3, pada tanaman pisang yang diberikan pupuk anorganik dengan jumlah 63.690 individu/m3 dan pada tanaman pisang yang tidak diperlakukan dengan jumlah 79.613 individu/m3. Collembola yang terdapat di sekitar rhizosfer tanaman pisang tergolong stabil
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-01-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1129
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022; 107-116
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1129/1082
Copyright (c) 2023 Darea Silva Moningka, Leo Eladisa Ganjari, Christianto Adhy Nugroho
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1062
2018-07-08T03:54:05Z
biospektrum:ART
Menyiasati Rendahnya Harga Dasar Gabah Dikalangan Petani
Anto, Yudi
beras;harga;kebijakan;pasar;bulog; gabah;pemerintah
Akhir-akhir ini beras jadi primadona lagi. Harga padi yang semula membaik, anjlok tanpa sebab yang jelas. Beberapa pendapat menuding beras impor sebagai penyebabnya. Peran Bulog pun ikut dipertanyakan. Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah masih juga belum bisa mendongkrak harga beras. Apa yang terjadi?Saat orang ramai-ramai mengkambing hitamkan beras impor, sejumlah pemerhati malah membedah kebijakan beras yang berlaku. Mereka yang tergabung dalam Tim Himpunan Alumni IPB mempertanyakan arah kebijakan beras yang dianggap membingungkan.Seperti diketahui Orde Baru membangun sistem perberasan dengan 5 unsur. "Yaitu menetapkan harga dasar gabah, memberikan fasilitas KUT, melakukan pembelian gabah oleh Bulog, mengendalikan impor melalui monopoli impor oleh Bulog, dan melakukan manajemen stok oleh Bulog," jelas Dr. Bayu Krisnamurti.Ironisnya, "Kerangka kebijakan pangan kabinet hari ini masih menggunakan cara lama, baik semangat, karakter, dan platform-nya," ujar Dr. Bustanul Arifin. Padahal banyak hal yang sudah tidak selaras, tetapi masih juga diteruskan.Misalnya, pemerintah terlalu tergantung pada Bulog. "Padahal kita tahu monopoli beras tidak lagi dipegang oleh Bulog," tutur Bustanul. Jika dahulu Bulog mendapat dana dari KLBI sekitar Rp400 milyar Rp600-milyar, kini sudah tak ada lagi. Alhasil gabah menumpuk dan harga gabah masih anjlok.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
Budidaya Tani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
text/html
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1062
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1062/1028
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/982
2021-07-07T09:21:59Z
biospektrum:ART
Mesofauna pada Tanah di sekitar Tanaman Kunyit Mangga
Eladisa Ganjari, Leo
Temu mangga; Mesofauna; fauna tanah; ekologi
Temu mangga adalah tanaman yang berkasiat obat, oleh karena tanaman ini banyak di budidaya oleh masarakat. Kualitas tanah budidaya sangat dipengaruhi oleh interaksi organism tanah dan lingkunganya. Salah satu kelompok organisme tesebut adalah mesofauna. Hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan 5 jenis mesofauna pada tanah disekitas tanaman temu mangga. Mesofauna tersebut yaitu 3 jenis collembola (Friesea sp, Pseudosinella sp, dan Sminthurus sp), 1 jenis kutu/mite (Pneumolaelaps sp) dan 1 jenis isopoda (Armadillidium sp). Mesofauna tersebut hidup bersama pada tanah di sekitar tanaman temu mangga, membentuk simbiosis ekologi
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-05-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/982
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun 02 / April 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/982/941
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/650
2018-07-08T04:02:48Z
biospektrum:ART
JUMLAH STOMATA DAUN SAWI SENDOK (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN AIR SIRAMAN YANG BERBEDA
Novianti Dewi, Shinta
Purwaningsih, Ch. Endang
Daun merupakan salah satu organ yang penting bagi tanaman sawisendok (Brassica rapa L.). Stomata merupakan derivat epidermis daun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan distribusi stomata daun sawi sendok dengan pemberian air siraman yang berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, masingmasing 4 ulangan, meliputi P1: disiram air 100 ml, P2: disiram air 150 ml, P3: disiram air 200 ml, P4: disiram air 250 ml, P5: disiram air 300 ml. Parameter yang diamati meliputi parameter pertumbuhan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman, serta parameter anatomi berupa indeks stomata dan distribusi stomata. Data dianalisis dengan Analysis of Varians (ANOVA) dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak volume air siraman sampai volume 250 ml/tanaman yang diberikan pada tanaman sawi sendok dapat meningkatkan jumlah stomata, yang berpengaruh meningkatkan tinggi dan berat segar tanaman. Selain itu, distribusi stomata tersebar pada epidermis atas (1904.8/cm2) dan epidermis bawah (1985.2/cm2), dengan pola penyebaran bagian tengah terbanyak, diikuti bagian pangkal, dan ujung daun.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/650
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/650/582
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1250
2023-10-22T16:24:38Z
biospektrum:ART
EFEKTIVITAS BERBAGAI FRAKSI DAUN ANDONG MERAH (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)
Sari, Nova Yastika
Budiawan, Antonius
Nugroho, Christianto Adhy
andong merah, fraksi, penyembuhan luka, kelinci
Daun andong merah (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) merupakan tanaman yang secara tradisional oleh masyarakat digunakan sebagai tanaman hias maupun batas pagar diri dari penyakit. Tanaman andong merah diketahui memiliki potensi yang sangat tinggi untuk penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai fraksi daun andong merah terhadap penyembuhan luka. Uji penyembuhan luka dilakukan menggunakan hewan uji kelinci New Zealand yang diinduksi luka menggunakan biopsy punch, berdiameter 8 mm dengan kedalaman luka ±1,5 mm. Luka kemudian dikelompokkan dalam 5 kelompok uji yaitu: kelompok kontrol negatif diberi larutan aquadest; kelompok kontrol positif diberi povidone iodine; kelompok I diberi fraksi polar; kelompok II diberi fraksi semi polar; dan kelompok III diberi fraksi non polar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi polar, semi polar, dan non polar pada daun andong merah memiliki aktivitas penyembuhan luka pada kelinci. Jenis fraksi daun andong merah yang paling baik dalam aktivitas penyembuhan luka pada kelinci adalah fraksi semi polar. Hal ini dibuktikan dengan ukuran diameter luka pada hari ke-11 telah menutup sempurna sedangkan kelompok luka lain menutup sempurna pada hari ke-12, 13, dan 14.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1250
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2023): Biospektrum Jurnal Biologi; 146-154
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1250/1126
Copyright (c) 2023 Nova Yastika Sari, Antonius Budiawan, Christianto Adhy Nugroho
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1098
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1100
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
Uji Efek Antikolesterol Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata Jacq.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus)
Aviani, Rafika Rose
Hiperlipidemia merupakan kondisi ketika kadar lemak (lipid) dalam darah tinggi. Daun kemuning (Murraya paniculata Jacq.) merupakan salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek antikolesterol ekstrak maserasi daun kemuning (Murraya paniculata Jacq.) pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental menggunakan hewan uji mencit kolesterol yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 untuk kontrol negatif dengan pemberian aquadest, kelompok 2 untuk kontrol positif dengan pemberian simvastatin 1,3 mg/kgBB, kelompok 3 untuk dosis I dengan perlakuan ekstrak daun kemuning 140 mg/kgBB, dan kelompok 4 untuk dosis II dengan perlakuan ekstrak daun kemuning 280 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun kemuning dengan dosis 140 mg/kgBB dan 280 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada hewan uji mencit sebesar 45,8 mg/dL dan 57,5 mg/dL.Kata kunci : ekstrak, daun, kemuning (Murraya paniculata Jacq.), antikolesterol, mencit.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2022-07-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1100
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2022): No. 1 Tahun 1 April 2022
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1100/1054
Copyright (c) 2022 Rafika Rose Aviani
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1058
2022-06-09T03:50:00Z
biospektrum:ART
Keanekaragaman Acarina pada Media Budidaya Tanaman Krokot Gelang (Portulaca oleracea, L.) yang di Tanam dalam Polibag
Eladisa Ganjari, Leo
Acarina; krokot gelang; Portulaca oleracea; L, keanekaragaman
Acarina adalah hewan yang hidup bebas atau sebagai parasit organisme lain. Hewan ini sebagian hidup berasosiasi sebagai hama atau predator hama pada tanaman. Acarina hidup terutama pada bagian permukaan tanah yang banyak terakumulasi bahan-bahan organik/serasah. Acarina berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman hias krokot gelang (Portulaca oleracea, L.) merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, obat atau bahan pangan. Polibag adalah habitat buatan manusia yang dimungkinkan sebagai tempat hidup Acarina. Tujuan penelitia ini untuk mengetahui Keanekaragaman Acarina pada polibag yang ditanamani krokot gelang (Portulaca Oleracea, L.). Penelitian dilakukan dengan menggunakan 15 polibag tanaman hias krokot gelang (Portulaca Oleracea, L.), pemisahan Acarina dari media tanam dengan menggunakan alat Belese Tulgren. Hasil penelitian keanekaragaman Acarina pada tanaman krokot ditemukan 3 jenis Acarina yaitu Conchogneta traegardhi, Neoseiulus sp dan Pneumolaelaps sp. Budidaya krokot di media tanam dalam polybag dapat digunakan sebagai upaya konservasi ex situ Acarina.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-10-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1058
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1058/1024
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/887
2020-12-22T02:58:51Z
biospektrum:ART
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG TUMBUH DIGUNAKAN DI MASYARAKAT DAYAK DI KAMPUNG ARA BAGET DAN BINGARO KABUPATEN LANDAK
Ester, Ester
Purwaningsih, Endang
Eladisa Ganjari, Leo
Etnobotani; Tumbuhan Obat; Masyarakat Dayak; Ara Baget;Bingaro
Masyarakat suku Dayak masih mempertahankan adat dan tradisi dalam pengobatan dan memanfaatkan sumber daya alam, khususnya tumbuhan sebagai bahan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh dan digunakan sebagai bahan obat oleh Masyarakat Dayak di Kampung Ara Baget dan Bingaro, Kabupaten Landak dan bagaimana penerapan etnobotani pada masyarakat Dayak di kampung Ara Baget dan Bingaro Kabupaten Landak dalam memanfaatkan tumbuhan obat yang tumbuh di kampungnya sebagai obat tradisional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2018 di Kampung Ara Baget dan Bingaro. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei eksploratif dan wawancara kepada 50 responden, masing-masing 25 orang di Kampung Ara Baget dan 25 orang di Kampung Bingaro. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan antropologi medikal dan pendekatan etnobotani medikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kampung Ara Baget dan Bingaro terdapat 91 jenis termasuk dalam 86 marga dan 49 suku. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun (55 jenis), buah (17 jenis), akar (7 jenis), batang (5 jenis), getah (5 jenis), seluruh bagian (4 jenis), rimpang (3 jenis), bunga (3 jenis), umbi (2 Jenis), dan biji (2 jenis). Cara pengolahan tumbuhan berkhasiat obat yaitu dengan cara direbus, diseduh, ditumbuk, diremas, digusuk, dibakar, disayur, dimakan langsung, diparut, diperas, dibuat kalung, dioles, diteteskan, dibuat ramuan, dan dipukul tiga kali di area lutut.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2020-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/887
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 03 Tahun 02 / Oktober 2020
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/887/808
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1167
2023-08-24T04:21:30Z
biospektrum:ART
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.)
Topa, Mailinda
Purwaningsih, Ch. Endang
Ganjari, Leo Eladisa
Eucalyptus plants can be propagated vegetatively by shoot cuttings. One of the natural growth regulators that can be used to stimulate the growth of Eucalyptus shoot cuttings was shallot extract (EBM), which contains the hormone auxin which functions to stimulate plant growth. This study aims to determine the effect of EBM with various different concentrations on the growth of Eucalyptus shoot cuttings (Melaleuca leucadendron L.). Completely Randomized Design (CRD) was used in this experiment, with five treatments, with four replicates for each treatment. The concentrations used in the treatment were as follows: K- Eucalyptus shoot cuttings without EBM or NAA., K+ Positive control, Eucalyptus shoot cuttings with NAA hormone., K1 Eucalyptus shoot cuttings with 50% EBM concentration. K2 Eucalyptus shoot cuttings with EBM concentration of 60%. K3 Eucalyptus shoot cuttings with EBM concentration of 70%. Parameters observed included the number of roots, root length, root fresh weight, and number of leaves. The results of this experiment showed that the concentration of 70% EBM gave the best results on the growth of shoot cuttings of Eucalyptus (Melaleuca leucadendron L.), in number of roots (7,250 pieces), root length (13,625 cm), root fresh weight (0,560 g), and number of leaves (19.00), compared to 60% and 50% EBM, as well as the negative control.Concentration 70% EBM gave almost the same growth results as the positive control (with NAA hormone). Keywords: shallot extract (EBM), shoot cuttings, Eucalyptus
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-07-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1167
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2023): April 2023; 117-125
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1167/1107
Copyright (c) 2023 Mailinda Topa, Ch. Endang Purwaningsih, Leo Eladisa Ganjari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1095
2023-10-22T16:45:15Z
biospektrum:ART
Potensi Tumbuhan Obat Unggul Indonesia
Purwanto, Agus
Hasil studi fitokimia dan uji klinis berbagai literatur dari berbagai jurnal ilmiah nasional, jurnal internasional dan buku referensi online menunjukkan bahwa sembilan tanaman obat unggul Indonesia sambiloto (Andrographis paniculata Ness) sebagai antikanker, jambu biji (Psidium guajava L) sebagai antivirus demam berdarah, jati belanda (Guazuma ulmifolia Lmk var. tomentosa K. Schum) sebagai antihiperlipidemia, cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) sebagai androgenik, temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai antihiperlipidemia, jahe merah (Zingiberis officinale Rosc. Var Rubrum) sebagai antikanker, kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai antihiperlipidemia, mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai antidiabetes dan salam (Syzygium polyanthum) sebagai antidiabetes.Kata kunci: tumbuhan obat unggul, Indonesia, fitokimia, uji klinis
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2022-07-04
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1095
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 1 (2022): No. 1 Tahun 1 April 2022
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1095/1049
Copyright (c) 2022 Agus Purwanto
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/983
2021-07-07T09:23:22Z
biospektrum:ART
Uji Hedonik Sirup Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Berdasarkan Perbedaan Varietas dan Jenis Bahan Baku
Mega, Yuan
Purwanto, Agus
Rahabistara Sumadji, Angga
uji hedonik; jahe; oleoresin; minyak atsiri
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati berupa tanaman obat yang tinggi. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman obat dengan komoditas terbesar di Indonesia. Kandungan metabolit sekunder pada jahe yang terdiri dari minyak atsiri dan oleoresin memiliki khasiat sebagai obat. Varietas jahe terdiri dari jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah yang masing-masing memiliki kadar kandungan zat aktif yang berbeda. Selain itu, jenis bahan baku berupa bahan segar dan kering juga mempengaruhi kandungan zat aktif yang terdapat dalam jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap jenis varietas dan bahan baku dari jahe yang diolah menjadi minuman herbal dalam bentuk sirup. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial, dengan faktor pertama adalah varietas jahe yang meliputi jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah, serta faktor kedua adalah jenis bahan baku, yaitu jahe segar dan kering. Sampel dibuat dalam bentuk sirup melalui proses ekstraksi kemudian dilakukan penambahan sukrosa, kayu manis, dan CMC. Hasil penelitian yang dinilai melalui uji hedonik oleh panelis konsumen, dengan parameter rasa, aroma, warna, dan keseluruhan menunjukkan nilai rerata akhir bahwa hasil uji hedonik tertinggi adalah sirup dari jahe gajah segar dengan nilai uji hedonik sebesar 5,373 dan hasil terendah adalah sirup dari jahe merah kering dengan nilai uji hedonik sebesar 4,163.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-05-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/983
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun 02 / April 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/983/942
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/651
2018-07-08T04:04:09Z
biospektrum:ART
RESPON PERTUMBUHAN KECAMBAH EMPAT VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN PEMBERIAN POLYETHYLENE GLYCOL 6000 TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN
Tameon, Antonia
Rahabistara Sumadji, Angga
Polyethylene Glycol (PEG) 6000 sebagai salah satu senyawa osmoconditioning dapat digunakan untuk menguji toleransi tanaman paditerhadap kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan empat varietas tanaman padi (Oryza sativa L.) yaitu pandan wangi, IR-64, ciherang, dan ketan putih dengan pemberian PEG 6000 terhadap cekaman kekeringan pada tingkat perkecambahan. Penelitian ini menggunakan PEG 6000 dan benih padi yang diperoleh dari Balai Benih padi milik kelompok tani Madiun. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 faktor. Faktor 1 varietas padi dengan 4 aras, yaitu pandan wangi, IR-64, ciherang, dan ketan putih. Faktor 2 konsentrasi PEG 6000 dengan 2 aras, yaitu 0% dan 20%,sehingga didapat 8 kombinasi perlakuan, masing-masing dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah daya berkecambah, panjang akar, panjang plumula, dan rasio panjang akar : plumula. Data dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada α= 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PEG 6000 20% terhadap empat varietas padi berpengaruh meningkatkan daya berkecambah, panjang akar, panjang plumula, dan rasio panjang akar : plumula.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/651
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 01 Tahun I/Juli 2018
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/651/583
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1251
2023-10-22T16:24:38Z
biospektrum:ART
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI GLUKOSA
Dewi, Yuliana
Nugroho, Christianto Adhy
Ganjari, Leo Eladisa
Gynura procumbens, hyperglycemia , Mus musculus
Hyperglycemia is a disease characterized by a continuous increase in blood glucose levels and if left unchecked can cause diabetes mellitus (DM). Continuing life leaves are one of the medicinal plants that are believed to reduce blood glucose levels. The purpose of this study was to determine the ability of ethanol extract of continuing life leaves (Gynura procumbens) in lowering blood glucose levels. This experimental design uses an experimental method with a form of pretest-posttest control group design research. A total of 16 mice were divided into 4 groups randomly, namely the negative control group given Na CMC 0.5%, positive control given glibenclamide dose 0.65 mg/kg BB, group III ethanol extract of continuing life leaves dose 150 mg/kg BB, group IV ethanol extract of continuing life leaves dose 200 mg/kg BB. Glucose administration is given 30 minutes after treatment. Observations were made at minutes 0, 60, and 120. The results of this study showed that continuing life leaf extract can reduce mouse blood glucose levels and the effective dose is 200 mg/ kg BB
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1251
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2023): Biospektrum Jurnal Biologi; 155-161
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1251/1127
Copyright (c) 2023 Yuliana Dewi, Christianto Adhy Nugroho, Leo Eladisa Ganjari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1119
2023-01-11T09:18:20Z
biospektrum:ART
Aktivitas Penyembuhan Luka Salep Ekstrak Daun Andong Merah dengan Parameter Diameter Luka pada Kelinci
Maudyana, Yustika Aprilia
Budiawan, Antonius
Nugroho, Christianto Adhy
andong merah; salep; topikal; penyembuhan luka; kelinci
Daun andong merah (Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval) memiliki khasiat sebagai obat penyembuhan luka secara tradisional yang dapat dikembangkan dalam bentuk sediaan salep yang mudah digunakan dan memiliki daya penetrasi kuat dibandingkan dengan bahan dasar lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep ekstrak etanol daun andong merah (C. fruticosa) terhadap penyembuhan luka secara topikal menggunakan empat ekor kelinci jantan galur New Zealand (Oryctolagus cuniculus). Salep ekstrak etanol daun andong merah sebagai perlakuan dibuat dengan dua konsentrasi yaitu 15% dan 30%, kontrol negatif (aquadest) dan kontrol positif (betadine solution). Pengamatan diameter luka dilakukan selama 14 hari dengan pengukuran pada hari ke-0, 7, 11, dan 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep ekstrak etanol daun andong merah memiliki aktivitas penyembuhan luka pada kelinci. Konsentrasi salep ekstrak etanol daun andong merah yang lebih efektif dalam proses penyembuhan luka pada kelinci yaitu pada hari ke-7 konsentrasi 30% dan pada hari ke-11 konsentrasi 15%.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2023-01-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1119
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022; 91-96
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1119/1078
Copyright (c) 2023 Yustika Aprilia Maudyana, Antonius Budiawan, Christianto Adhy Nugroho
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/1059
2022-06-09T03:50:00Z
biospektrum:ART
Uji Trigliserida Mencit dengan Perlakuan Sari Buah Murbei (Morus alba)
Adhy Nugroho, Christianto
trigliserida; murbei; mencit
Hiperlipidemia ditandai dengan tingginya kadar trigliserida, low density liproprotein (LDL), kolesterol, dan juga high density lipoprotein (HDL). Murbei merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi sari buah murbei sebagai antitrigliserida. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan hewan uji. Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: kelompok perlakuan I tanpa diberi perlakuan, kelompok perlakuan II diberi perlakuan diberi perlakuan kuning telur 0,25 g/kg bbkelompok perlakuan III dengan perlakuan kuning telur 0,25 g/kg bb dan sari buah murbei dosis 2 g/kg BB, dan kelompok perlakuan IV dengan perlakuan kuning telur 0,25 g/kg bb dan sari buah murbei dosis 4 g/kg BB. Pengukuran kadar trigliserida dilakukan setelah 14 hari perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari buah murbei pada kelompok perlakuan III dan IV, terjadi penurunan kadar trigliserida. Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sari buah murbei memiliki potensi sebagai antitrigliserida.
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2021-10-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1059
Biospektrum Jurnal Biologi; Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/1059/1025
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/888
2020-12-22T03:01:00Z
biospektrum:ART
UJI ANTIPIRETIK INFUSA DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus muculus) YANG DIDEMAMKAN
Restulangi, Engki
Adhy Nugroho, Christianto
Eladisa Ganjari, Leo
Key words: antipyretic; Morinda citrifolia; fever
One of the health problems that often and usually appears is fever. Fever is heat regulation at a higher temperature level and is a common symptom that usually accompanies almost all infections. The study was conducted to determine the antipyretic effect of noni (Morindra citrifolia L.) leaf infusion against male mice (Mus muculus) by the artificial fever injection method using DPT vaccine. The test animals were male mice which were divided into 5 groups, each consisting of 4 mice. Group I as a positive control was given 0.5 ml of distilled water, group II as a negative control was given 65 mg / Kg BW of paracetamol, groups III, IV and V as a test group were given 2.5 ml / 100 g BW of noni leaf infusion with their respective concentrations 10%, 20% and 30% respectively. Observations were made on changes in temperature (ºC) of the test animals after being given the treatment. The data obtained were then tabulated in tables and graphs. The results showed that there was a decrease in temperature in the group of mice given noni leaf infusion. Thus it can be concluded that the noni leaf infusion has an antipyretic effect on male mice (Mus muculus).
Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)
2020-10-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
application/pdf
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/888
Biospektrum Jurnal Biologi; No. 03 Tahun 02 / Oktober 2020
2775-2852
eng
http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/biospektrum/article/view/888/809