HUMANITY IN ROBERT FROST’S “NOTHING GOLD CAN STAY”
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membahas humanity (sisi kemanusian) dalam puisi Robert Frost yang berjudul “Nothing Gold Can Stay”. Dengan tujuan utama untuk menggambarkan gaya bahasa, personifikasi yang berhubungan dengan humanity (sisi kemanusian) pada puisi Robert Frost berjudul “Nothing Gold Can Stay”. Teori utama yang relevan, yaitu terori gaya bahasa dan personifikasi. Data penelitian ini adalah setiap baris pada puisi Robert Frost tersebut, dan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, serta studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data analisis. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam menganalisis data, yaitu pendekatan structural dan formalis. Dalam puisi “Nothing Gold Can Stay”, pembicara menggunakan gaya bahasa, personifikasi dalam menggambarkan alam dan dapat diperluas sehingga mengungkapkan hal yang berhubungan dengan humanity (sisi kemanusian). The finding of the research was the most significant meaning could be taken away from "Nothing Gold Can Stay" is that, nothing gold can stay. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Hal yang paling indah dalam hidup seringkali tak berumur panjang. Dalam puisi “Nothing Gold Can Stay” terdapat contoh-contoh ungkapan figuratif, seperti spring blooms, the Garden of Eden, dan sunrise untuk menyampaikan kepada pembaca agar memikirkan semua hal dalam kehidupan yang begitu indah ini begitu sementara. Entah itu euforia memenangkan pertandingan sepak bola, atau kematangan pikiran dan tubuh kita, pasti semua orang mengalami sesuatu yang indah yang dapat memudar dengan sangat cepat.
Keywords
humanity; figure of speech; personification
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
LP3M Unika Widya Mandala Madiun
lp3m@widyamandala.ac.id