KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG TUMBUH DIGUNAKAN DI MASYARAKAT DAYAK DI KAMPUNG ARA BAGET DAN BINGARO KABUPATEN LANDAK
Abstract
Masyarakat suku Dayak masih mempertahankan adat dan tradisi dalam pengobatan dan memanfaatkan sumber daya alam, khususnya tumbuhan sebagai bahan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh dan digunakan sebagai bahan obat oleh Masyarakat Dayak di Kampung Ara Baget dan Bingaro, Kabupaten Landak dan bagaimana penerapan etnobotani pada masyarakat Dayak di kampung Ara Baget dan Bingaro Kabupaten Landak dalam memanfaatkan tumbuhan obat yang tumbuh di kampungnya sebagai obat tradisional. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2018 di Kampung Ara Baget dan Bingaro. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei eksploratif dan wawancara kepada 50 responden, masing-masing 25 orang di Kampung Ara Baget dan 25 orang di Kampung Bingaro. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan antropologi medikal dan pendekatan etnobotani medikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kampung Ara Baget dan Bingaro terdapat 91 jenis termasuk dalam 86 marga dan 49 suku. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun (55 jenis), buah (17 jenis), akar (7 jenis), batang (5 jenis), getah (5 jenis), seluruh bagian (4 jenis), rimpang (3 jenis), bunga (3 jenis), umbi (2 Jenis), dan biji (2 jenis). Cara pengolahan tumbuhan berkhasiat obat yaitu dengan cara direbus, diseduh, ditumbuk, diremas, digusuk, dibakar, disayur, dimakan langsung, diparut, diperas, dibuat kalung, dioles, diteteskan, dibuat ramuan, dan dipukul tiga kali di area lutut.
Keywords
Etnobotani; Tumbuhan Obat; Masyarakat Dayak; Ara Baget;Bingaro
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Biospektrum Jurnal Biologi Indexed by